Artikel Terbaru

Bahan Penyekat

Sifat-Sifat Bahan Penyekat

Bahan penyekat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan. Untuk itu pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat kelistrikanya. Di samping itu juga perlu mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia. 
Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar arus yang bocor sekecil mungkin (dapat diabaikan). Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik. 
Sifat-Sifat Bahan Penyekat

Bahan penyekat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan. Untuk itu pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat kelistrikanya. Di samping itu juga perlu mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia. 
Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar arus yang bocor sekecil mungkin (dapat diabaikan). Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik. 
BACA

Jenis Bahan Konduktor



1.1 Jenis Bahan Konduktor
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.


1.1 Jenis Bahan Konduktor
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
BACA

Karakteristik Beberapa Jenis Bahan Penghantar Listrik

Seperti telah kita ketahui, bahwa untuk pelaksanaan penyaluran energi listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berupa saluran udara dan kabel tanah. Pada saluran Udara, terutama hantaran udara telanjang biasanya banyak menggunakan kawat penghantar yang terdiri atas: kawat tembaga telanjang (BCC, singkatan dari Bare Cooper Cable), Aluminium telanjang (AAC, singkatan dari All Aluminium Cable), Campuran yang berbasis aluminium (Al-Mg-Si), Aluminium berinti baja (ACSR, singkatan dari Aluminium Cable Steel Reinforced) dan Kawat baja yang berisi lapisan tembaga (Cooper Weld).
Seperti telah kita ketahui, bahwa untuk pelaksanaan penyaluran energi listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berupa saluran udara dan kabel tanah. Pada saluran Udara, terutama hantaran udara telanjang biasanya banyak menggunakan kawat penghantar yang terdiri atas: kawat tembaga telanjang (BCC, singkatan dari Bare Cooper Cable), Aluminium telanjang (AAC, singkatan dari All Aluminium Cable), Campuran yang berbasis aluminium (Al-Mg-Si), Aluminium berinti baja (ACSR, singkatan dari Aluminium Cable Steel Reinforced) dan Kawat baja yang berisi lapisan tembaga (Cooper Weld).
BACA

Pengertian Hambatan, Arus, Tegangan dan Bunyi Hukum Ohm


1. Arus
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
I = Q/T
Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).

1. Arus
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
I = Q/T
Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).
BACA

Hukum-hukum Dalam Rangkaian Listrik

Dalam rangkaian listrik kita mengenal tentang hukum-hukum dalam rangkain listrik seperti Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff, Theorema Dua Kutub, Transformasi Segitiga – Bintang, Daya.
dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang hukum-hukum dalam rangkaian listrik beserta contohnya
Dalam rangkaian listrik kita mengenal tentang hukum-hukum dalam rangkain listrik seperti Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff, Theorema Dua Kutub, Transformasi Segitiga – Bintang, Daya.
dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang hukum-hukum dalam rangkaian listrik beserta contohnya
BACA

Arus listrik dan arus elektron


Sebuah sumber listrik memiliki kutub positif dan kutub negatif, apabila pada kutub positif dan kutub negatif tersebut dipasang saluran penghubung maka akan terjadi perpindahan elektron dari kutub negatif ke kutub positif. Perpindahan ini dalam upaya mencari keseimbangan jumlah proton dan elektron dalam setiap atomnya.
Sebuah penghantar listrik dalam kondisi normal, jumlah elektron dan proton pada setiap atomnya dikatakan setimbang. Tetapi setelah penghantar tersebut disambung dengan kutub positif dan kutub negatif dari sumber listrik, maka elektron akan mendesak elektron-elektron pada penghantar dan terjadilah perpindahan elektron pada penghantar

Sebuah sumber listrik memiliki kutub positif dan kutub negatif, apabila pada kutub positif dan kutub negatif tersebut dipasang saluran penghubung maka akan terjadi perpindahan elektron dari kutub negatif ke kutub positif. Perpindahan ini dalam upaya mencari keseimbangan jumlah proton dan elektron dalam setiap atomnya.
Sebuah penghantar listrik dalam kondisi normal, jumlah elektron dan proton pada setiap atomnya dikatakan setimbang. Tetapi setelah penghantar tersebut disambung dengan kutub positif dan kutub negatif dari sumber listrik, maka elektron akan mendesak elektron-elektron pada penghantar dan terjadilah perpindahan elektron pada penghantar
BACA

Teori Elektron


Menurut pelajaran ilmu Fisika bahwa semua zat baik padat, cair, maupun gas yang kemudian kita sebut dengan bahan (dalam konteks ini bahan listrik) yaitu semua zat yang digunakan/dimanfaatkan untuk bahan kelistrikan. Terdiri dari bagian-bagian  terkecil yang disebut molekul. Molekul terdiri dari partikel-partikel yang lebih kecil yang disebut dengan atom. Suatu atom tersusun dari inti atom (Nucleus). Nucleus terdiri dari 2 partikel yaitu proton dan neutron. Proton dinyatakan bermuatan positif, sedangkan neutron dinyatakan tidak bermuatan (netral). Antara proton dan neutron terikat sangat kuat menjadi inti atom. Elektron, yaitu partikel yang sangat kecil bergerak mengelilingi inti atom pada garis orbit berbentuk elips. Elektrondinyatakan mempunyai muatan negatif dengan massa yang sangat kecil kurang lebih sebesar 1/1640 massa proton.

Menurut pelajaran ilmu Fisika bahwa semua zat baik padat, cair, maupun gas yang kemudian kita sebut dengan bahan (dalam konteks ini bahan listrik) yaitu semua zat yang digunakan/dimanfaatkan untuk bahan kelistrikan. Terdiri dari bagian-bagian  terkecil yang disebut molekul. Molekul terdiri dari partikel-partikel yang lebih kecil yang disebut dengan atom. Suatu atom tersusun dari inti atom (Nucleus). Nucleus terdiri dari 2 partikel yaitu proton dan neutron. Proton dinyatakan bermuatan positif, sedangkan neutron dinyatakan tidak bermuatan (netral). Antara proton dan neutron terikat sangat kuat menjadi inti atom. Elektron, yaitu partikel yang sangat kecil bergerak mengelilingi inti atom pada garis orbit berbentuk elips. Elektrondinyatakan mempunyai muatan negatif dengan massa yang sangat kecil kurang lebih sebesar 1/1640 massa proton.
BACA
 
Design editor by : Jaka Bohemian | Ooiya Project
Copyright © 2012 - Sekarang. TITL SMK Negeri 7 Semarang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger